Senin, 25 Februari 2019

RANGKUMAN MATERI KIMIA KELAS 10 SEMESTER 1

Bab 1 

Struktur Atom

  1. Perkembangan teori atom:
    1. Teori atom Dalton: Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi.
    2. Teori atom Thomson: Atom merupakan bola bermuatan positif yang mengandung elektron-elektron bermuatan negatif yang tersebar merata di seluruh bagian bola.
    3. Teori atom Rutherford: Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif yang dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.
    4. Teori atom Bohr: Elektron beredar mengelilingi inti atom pada lintasan tertentu dan dapat berpindah-pindah lintasan dengan menyerap atau melepas energi.
    5. Teori atom Mekanika Kuantum: Elektron-elektron yang beredar mengelilingi inti atom terletak pada orbital-orbital.
  2. Lambang unsur : 
    Z = nomor atom = p = e
    A = nomor massa = p + n
    X = lambang unsur
  3. Isotop: atom-atom unsur yang mempunyai jumlah proton sama.
    Isobar: atom-atom unsur yang mempunyai nomor massa sama.
    Isoton: atom-atom unsur yang mempunyai jumlah neutron sama.

Bab 2 

Sistem Periodik Unsur

  1. Perkembangan sistem periodik unsur:
    1. Triade Dobereiner: setiap kelompok terdiri atas 3 unsur berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikkan nomor massa.
    2. Oktaf Newlands: setiap unsur ke-8 sifatnya mirip dengan unsur pertama seperti tangga nada. Dasar pengelompokannya adalah kenaikkan nomor massa.
    3. Lothar Meyer/Mendeleyev: unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikkan massa atom. Unsur-unsur yang mempunyai sifat mirip terletak pada satu kolom sama yang disebut golongan, sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode.
    4. Moseley: unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kenaikkan nomor atom, yang kemudian menjadi Sistem Periodik Modern.
  2. Konfigurasi elektron per kulit: tiap kulit maksimum mampu menampung elektron sebanyak 2n2.
  3. Golongan ditentukan jumlah elektron valensi dan periode ditentukan jumlah kulit yang terisi elektron.
  4. Keperiodikan unsur meliputi:
    1. jari-jari atom;
    2. energi ionisasi;
    3. afinitas elektron;
    4. keelektronegatifan;
    5. sifat logam.

Bab 3 

Ikatan Kimia

  1. Cara unsur mencapai kestabilan seperti gas mulia, yaitu:
    1. dengan serah terima elektron;
    2. pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan.
  2. Macam-macam ikatan kimia:
    1. Ikatan ion: ikatan yang terjadi karena serah terima elektron antaratom-atom yang berikatan.
    2. Ikatan kovalen: ikatan kimia yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron ikatan oleh atom-atom yang berikatan.
    3. Ikatan logam: ikatan yang terjadi karena gaya tarik-menarik yang kuat antara ion positif logam dengan elektron-elektron valensi yang bergerak bebas.
  3. Macam-macam ikatan kovalen:
    1. Ikatan kovalen tunggal.
    2. Ikatan kovalen rangkap 2.
    3. Ikatan kovalen rangkap 3.
    4. Ikatan kovalen polar.
    5. Ikatan kovalen nonpolar.
    6. Ikatan kovalen koordinasi.

Bab 4 

Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

  1. Tata nama senyawa anorganik dikelompokkan menjadi:
    1. Senyawa biner dari logam dan nonlogam diberi nama dengan menyebut kation (logam) diikuti nama anion (nonlogam).
    2. Senyawa biner nonlogam dan nonlogam diberi nama dengan menggunakan awalan Yunani.
    3. Senyawa yang mengandung ion poliatom diberi nama dengan menyebut kation (logam atau poliatom) diikuti nama anion (poliatom/monoatom).
  2. Senyawa organik diberi nama sesuai gugus fungsinya.
  3. Persamaan reaksi menggambarkan hubungan zat-zat kimia yang terlibat sebelum dan sesudah reaksi kimia.
  4. Suatu persamaan reaksi dikatakan setara jika jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi sama, dengan angka koefisien.

Bab 5 

Hukum-hukum Dasar Kimia

  1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) menyatakan bahwa dalam suatu reaksi kimia massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
  2. Hukum  Perbandingan Tetap (Hukum Proust) menyatakan bahwa perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tetap.
  3. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton) menyatakan bahwa jika dua jenis unsur  dapat membentuk lebih dari dua macam senyawa, dan jika massa salah satu unsur dalam senyawa-senyawa itu tetap maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana.
  4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac) menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.

Bab 6 

Perhitungan Kimia

  1. Hipotesis Avogadro menyatakan bahwa: pada suhu dan tekanan yang sama gas-gas yang mempunyai volume sama akan mempunyai jumlah molekul yang sama pula.
  2. Mol menyatakan jumlah partikel  suatu zat yang besarnya sama dengan Bilangan Avogadro (6,02 x 1023).
  3. Massa molar adalah massa satu mol zat yang besarnya sama dengan Ar/Mr-nya.
  4. Volume molar adalah volume satu mol gas yang diukur pada keadaan standar (STP = 0°C 1 atm). Besarnya sama dengan 22,4 liter.
  5. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis bereaksi terlebih dahulu dalam reaksi kimia.
  6. Kadar zat umumnya dinyatakan dalam persen (%) massa.
    % massa X dalam zat = MASSA X per MASSA Z  x 100%
  7. Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan mol terkecil dari atom-atom unsur penyusun senyawa.
  8. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jumlah atom-atom unsur dalam satu molekul senyawa.

Bab 7 

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

  1. Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan zat pelarut.
  2. Berdasarkan daya hantar listriknya larutan dibagi 2, yaitu: larutan elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit dibagi 2, yaitu: larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
  3. Elektrolit adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghantarkan arus listrik. Nonelektrolit adalah zat yang jika dilarutkan dalam air tidak dapat menghantarkan arus listrik.
  4. Larutan elektrolit kuat mempunyai daya hantar listrik yang kuat sedang larutan elektrolit lemah mempunyai daya hantar listrik yang lemah/kurang baik.
  5. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena dalam air terionisasi sehingga pergerakan ion-ion di dalam larutan menghasilkan aliran arus listrik.

Bab 8 

Reaksi Oksidasi dan Reduksi

  1. Pengertian reaksi oksidasi:
    1. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen.
    2. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan elektron, reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
    3. Berdasarkan kenaikkan dan penurunan bilok, reaksi oksidasi adalah reaksi kenaikkan bilok.
  2. Pengertian reaksi reduksi:
    1. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen.
    2. Berdasarkan pengikatan dan pelepasan elektron, reaksi reduksi adalah reaksi pengikatan elektron.
    3. Berdasarkan kenaikkan dan penurunan bilok, reaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilok.
  3. Reaksi redoks adalah reaksi di mana terjadi reaksi oksidasi dan reduksi secara bersama-sama.
  4. Reaksi autoredoks adalah reaksi di mana suatu zat mengalami reaksi oksidasi dan reduksi sekaligus.
  5. Oksidator adalah zat yang menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi. Dia sendiri mengalami reduksi.
  6. Reduktor adalah zat yang menyebabkan terjadinya reaksi reduksi. Dia sendiri mengalami oksidasi.
  7. Bilangan oksidasi (bilok) adalah jumlah muatan yang dimiliki atom suatu unsur jika bergabung dengan atom unsur lain.
  8. Pada metode lumpur aktif terjadi reaksi oksidasi untuk pertumbuhan bakteri aerob dan terjadi reaksi reduksi pada substrat (buangan).
Hasil gambar untuk KIMIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar